Peristiwa Pilu, Seorang Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Sungai Irigasi Bendungan Cikeusal
SERANG, -- Petugas Polsek Cikeusal gerak cepat mendatangi lokasi menyusul adanya warga yang tenggelam di aliran Sungai Irigasi Bendungan Baru, Kampung Patulisan, Desa Panyebrangan, pada Senin, 8 Desember 2025.
Korban diketahui MR (15), Kampung Pasir Jati, Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal. Penyebab pelajar SMP itu tenggelam karena diduga tidak bisa berenang.
Kapolsek Cikeusal Iptu Hairus Saleh menjelaskan peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB saat korban sedang bermain di pinggir sungai bersama empat orang temannya.
Menurut keterangan saksi, kata Hairus, korban yang diketahui tidak bisa berenang secara tiba-tiba nekat menceburkan diri ke aliran irigasi sambil berpegangan pada batang pohon pisang. Namun upayanya bertahan tidak berlangsung lama karena kuatnya arus air.
"Korban sempat terseret bersama salah satu temannya. Melihat korban tenggelam, teman-temannya langsung berupaya menolong, namun tidak berhasil," terang Kapolsek.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut segera melakukan pencarian secara manual sambil menghubungi pihak kepolisian dan perangkat desa. Pencarian juga dibantu personel Polsek Cikeusal yang langsung mendatangi lokasi.
"Proses pencarian berlangsung hampir dua jam. Setelah menyisir sepanjang aliran sungai, warga akhirnya menemukan korban sekitar pukul 16.00 WIB dalam keadaan sudah tidak bernyawa," kata Kapolsek.
Kapolsek memastikan bahwa insiden tersebut murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya unsur tindak pidana. Korban selanjutnya dievakuasi ke rumah. Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan memilih langsung memakamkan korban di TPU setempat.
"Insiden ini murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya unsur tindak pidana. Pihak keluarga telah menerima sebagai musibah dan memilih langsung memakamkan korban," jelasnya.
Kapolsek menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang menimpa korban dan keluarganya. Sebagai bentuk belasungkawa, Kapolsek memberikan bantuan sembako kepada keluarga korban.
Menurutnya, kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak di area sungai maupun irigasi.
“Kami mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain di area berisiko seperti sungai irigasi, apalagi bagi yang tidak bisa berenang,” ungkapnya.(*/Red)

Posting Komentar