LSM Mappak Banten Minta Inspektorat Segera Tinjau Proyek Rabat Beton Desa Junti yang Diduga Asal Jadi
SERANG, -- Lembaga Swadaya Masyarakat Mappak Banten turut menyoroti pembangunan jalan Rabat beton di Desa Junti, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang yang diduga dikerjakan asal jadi.
Ely Jaro Ketua DPP LSM Mappak Banten meminta kepada inspektorat Kabupaten Serang untuk meninjau proyek tersebut.
"Kita sebagai kontrol sosial di masyarakat tentu mendukung namanya pembangunan desa untuk membawa manfaat di masyarakat juga, akan tetapi, perlu kita mengawal bagaimana proses pembangunan itu sesuai harapan masyarakat, Menyikapi soal rabat beton jalan di Desa Junti, Kami berharap dan meminta kepada Inspektorat segera meninjau ke lokasi, melihat memonitoring hasil pembangunan," ujar Ely, Rabu (17/9/25).
Sebelumnya, Pihak LSM Mappak Banten telah berkonsultasi dengan ASN yang pernah bertugas di Inspektorat, namun menyarankan untuk melakukan pengaduan melalui surat, "Kita sudah konsultasi kepada mantan pejabat di Inspektorat, kemudian ia menyatakan agar langsung membuat surat pengaduan, hal ini kita sedang proses dan kita akan layangkan sesegera mungkin, jadi itulah harapan kita nanti kepada Inspektorat," terangnya.
Ely pun menanggapi perihal TPK Desa Junti yang memberikan klarifikasi sepihak kepada Media yang konon kita sebut berita titipan.
Ya itu mungkin bentuk kepanikan, Pada intinya kawan Media kan sudah melakukan permintaan konfirmasi lalu yang bersangkutan melarang untuk menayangkan berita dan meminta nomor rekening wartawan, itu jelas ada indikasi yang kuat untuk menutupi kepanikan, sehingga TPK itu membuat memesan kepada media lain untuk berita tandingan yang menarasikan kegiatan proyek itu dikerjakan dengan baik," tukasnya.
Disisi lain, Camat Jawilan saat dikonfirmasi hanya menjawab bahwa Pihak nya akan membuatkan jadwal untuk melakukan monitor evaluasi (monev) dan segera melakukan pengecekan.
Beberapa waktu lalu, diketahui Desa Junti melakukan pembangunan jalan Desa, tepatnya di Kampung Laes RT 019/05 yang terindikasi janggal dalam pembangunan dan tidak sesuai spesifikasi, sementara anggaran proyek bernilai Rp125.937.075 dari Dana Desa dengan volume panjang144 meter lebar 2,6 meter dengan tinggi 15 centi meter.
Seperti yang dimuat media ini menyoroti bangunan rabat beton yang terlihat sompel (patah) dan beberapa bagian cutting jalan seolah tidak rapih, diduga cutting (pemotongan) bukan bagian dari tenaga ahli sehingga hasilnya tidak rapi, padahal menurut warga jalan tersebut baru selesai dikerjakan 4 hari namun menurut warga sangat buruk dalam kualitas.
Disisi samping jalan juga terlihat batu split sebagai amparan, dalam pengerjaan rabat beton lebih menebalkan urugan batu split. Sehingga betonisasi yang di cor / dituangkan hanya tipis /sedikit diindikasikan untuk mengurangi volume cor an beton.(TW)




Posting Komentar