BLT BBM Di Desa Sumur Bandung - Jayanti Diduga Tidak Tepat Sasaran, "Warga Mampu Kok Dapat"

Tangerang -- Bantuan program pemerintah BLT BBM telah di salurkan di wilayah Kecamatan Jayanti, ribuan warga masyarakat mendatangi kantor Kecamatan Jayanti guna mengantri nomor urut panggilan pembuatan nomor rekening bank Banten dan terlihat saling berdesakan, Rabu (09/11/22) . 

Menurut, Bonai Supriyadi, anggota BPD Desa Sumur Bandung bidang ekonomi dan pembangunan menjelaskan banyak pengaduan warga yang tidak dapat bantuan blt bbm yang lebih layak mendapatkan bantuan pemerintah tersebut, namun yang mendapatkan bantuan blt bbm ada warga yang di nilai mampu dan berkecukupan mendapatkan bantuan blt bbm, orang yang mampu kok dapat" ucapnya. 

Dikonfirmasi, Sekdes Desa Sumur Bandung terkait data warga yang dapat bantuan dan warga yang tidak dapat bantuan dari pemerintah/BLT BBM menjelaskan "Kami Pemerintahan Desa hanya mendapat informasi dari Kecamatan untuk membagikan formulir bantuan blt bbm dan mengenai pendataan nama warga yang mendapatkan bantuan kami Pihak Desa tidak merasa mendata dan daftar nama warga yang mendapatkan bantuan blt bbm dari Dinas Sosial Provinsi Banten melalui Kecamatan Jayanti," kata Sekdes

Hal yang sama diungkapkan Camat Jayanti, Yandri Permana saat di konfirmasi," Pemerintahaan Kecamatan Jayanti hanya menerima data daftar nama penerima bantuan blt bbm dari pihak provinsi dan menginformasikan ke pemerintahan desa, adapun data penerima bantuan blt bbm itu langsung dapat dari dinas sosial, dan mengenai ada warga yang terbilang mampu/tidak layak mendapatkan bantuan tersebut dan juga adanya warga yang tidak mampu dan tidak mendapatkan bantuan blt bbm pihak Kecamatan akan melaporkan ke pihak terkait," ujar Yandri.

Lanjut dia menerangkan, kriteria yang layak mendapatkan BLT BBM, seperti dan seharusnya mendapatkan itu, supir truk, supir angkot, ojol/ojek pangkalan dan lain lain, terkait penyaluran blt bbm yang diduga tidak tepat sasaran silahkan konfirmasi pihak terkait/dinas sosial," tutupnya. 

Sampai berita ini di tayangkan pihak Dinas Sosial belum terkofirmasi. (Tajudin)