Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Pasukan TNI-POLRI Berhasil Evakuasi Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan OPM

By On Mei 06, 2024

 



PAPUA, - Pasca Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI Polri merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), selanjutnya Aparat Keamanan Gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi jenazah almarhum Alexsander Parapak, korban penembakan OPM. Proses evakuasi berhasil dilakukan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024, atau sehari pasca perebutan wilayah Homeyo oleh Aparat Keamanan Gabungan TNI Polri.


Sebelumnya pada tanggal 30 April 2024 yang lalu, OPM pimpinan Keni Tipagau melakukan penyerangan terhadap Polsek Homeyo dan mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia. Almarhum Alexsander merupakan warga pendatang dari Suku Toraja yang lahir di Makale Sulawesi Selatan pada 20 tahun silam. Akibat penembakan OPM, Almarhum Alexsander meninggal dunia dan disemayamkan selama hampir lima hari lamanya di Homeyo.


Menindaklanjuti situasi tersebut, pada hari Sabtu (4/5/2024) pagi hari, Aparat Keamanan Gabungan TNI Polri telah berhasil mengevakuasi jenazah Almarhum Alexsander dari Distrik Homeyo menuju Timika Kabupaten Mimika. Proses evakuasi tersebut menggunakan sarana Helikopter gabungan TNI Angkatan Darat dan Polri serta pesawat TNI Angkatan Udara.


Aparat Keamanan Gabungan TNI Polri tersebut melibatkan satuan jajaran Komando Operasi TNI (KOOPS TNI) HABEMA dan Satgas NANGGALA KOPASSUS Damai Cartenz, serta personel Puspenerbad dan TNI Angkatan Udara di bawah koordinasi KOGABWILHAN III. Dalam proses evakuasi tersebut, selain jenazah Almarhum Alexsander, Aparat Keamanan Gabungan TNI Polri juga berhasil mengevakuasi tiga orang warga pendatang yang akan kembali ke kampung halamannya, yakni seorang guru dan dua orang anak-anak.


"Operasi evakuasi dari wilayah Distrik Homeyo merupakan kegiatan kemanusiaan untuk mewujudkan situasi keamanan wilayah yang kondusif guna mendukung semua proses percepatan pembangunan Papua," ucap Panglima KOGABWILHAN III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon, pasca operasi penindakan.


#tniprima

#profesional

#responsif

#integratif

#modern

#adaptif


Autentikasi: Penerangan KOOPS HABEMA, Letkol Arh Yogi Nugroho. (*/Red) 

Bocah 7 Tahun di Samarinda Disiksa Kedua Orangtuanya, Dipukul Hingga Disiram Minyak Panas

By On April 28, 2024

SAMARINDA, - Bima (7), nama samaran, membuat gempar warga Jalan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang lantaran ditemukan terkunci seorang diri di dalam rumah kontrakan di kawasan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Jumat (26/4) pagi.


Warga yang mendapati Bima sekitar pukul 10.00 Wita dibuat kaget lantaran di tubuh bocah tersebut terdapat beberapa luka.


Diduga, luka ini didapat dari perbuatan kasar orangtuanya.


Warga sekitar menyebut, Bima sudah ditinggal seorang diri oleh kedua orang tuanya sehari sebelumnya.


Bahkan ditinggalnya Bima seorang diri bukan kali pertama terjadi.


Selain itu, warga juga kerap mendengar tangisan Bima dan suara pukulan terhadap Bima.


"Warga tidak berani melapor karena takut mencampuri urusan rumah tangga orang," ungkap Ari (38) warga. 


Saat ditemukan, dengan polos Bima mengaku jika luka yang didapatnya adalah perbuatan ayah tiri dan ibunya.


Baik dengan cara dipukul hingga disiram dengan minyak panas.


Mengetahuinya pengakuan itu, warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat yang diteruskan ke pihak Polsekta Sungai Pinang.


Petugas yang datang kemudian mengubungi pemilik kontrakan agar membuka pintu rumah tersebut. Setelahnya, Bima bergegas dibawa rumah sakit untuk mendapat pengobatan dan dilakukan visum.


Polsek Sungai Pinang Telah mengamankan pasangan suami istri (pasutri) yang diduga menganiaya anak kandung dan anak tirinya.


Kapolsek Sungai Pinang, AKP Rahmat Aribowo, menjelaskan bahwa korban merupakan anak kandung dari sang ibu dan anak tiri dari sang ayah.


Menurut pengakuan pasutri tersebut, mereka menganiaya anak karena dianggap nakal.


 “Alasannya karena bandel, yang tidak masuk akal dikunci dari luar dengan alasan anak tersebut tidak keluar rumah,” ujar Aribowo.(*/Red) 



Anak Durhaka di Aceh Tengah Aniaya Ibu Kandungnya hingga Babak Belur Karna Tak Dibelikan Motor RX King

By On April 27, 2024



ACEH TENGAH, - Durhaka!! Inilah kata yang tepat disematkan untuk Efransyah (25), warga Desa Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.


Bayangkan, hanya gara gara tak dibelikan sepeda motor jenis RX King, dia tega menganiaya Suspaidani (49), ibu kandungnya.


Akibatnya, Efransyah harus berurusan dengan aparat penegak hukum setempat. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.


Peristiwa itu terjadi Rabu, 24 April 2024 sekira pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, pelaku memaksa paksa ibunya untuk membelikan sepeda motor RX King.


Namun, Susparidaini tidak bisa menuruti permintaan anaknya itu lantaran belum ada uang. 


Lantas, Erfansyah mengamuk yang berbuntut pada tindakan penganiayaan terhadap ibu kandungnya sendiri. 


Karena kejadian tersebut,  korban mengalami luka-luka pada bagian wajah dan saat ini korban sedang di observasi pada RSUD Datu Beru Takengon. 


Sementara adik kandung korban bersama suaminya membuat laporan ke Polres Aceh Tengah.


Usai mendapat laporan, petugas Polsek Kota Takengon  langsung mendatangi lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP), sekira pukul 13.50 WIB dan mengamankan serta membawa pelaku  ke  Satreskrim Polres Aceh Tengah, guna proses lebih lanjut.


Ternyata ini bukan kejadian pertama, Sebelumnya pelaku pernah melakukan penganiayaan terhadap adik kandungnya namun diselesaikan secara kekeluargaan.(*)

Diduga Menjadi Korban Perampokan, Turis Asal Prancis Sempat Hilang di Air Terjun Sipiso-Piso Tanah Karo

By On April 08, 2024



KARO, - Seorang turis asal negara Prancis, sempat dikabarkan hilang saat berwisata di air terjun Sipiso-Piso, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. 


Wisatawan berusia 52 tahun yang datang bersama anaknya ini, hilang di Sipiso-Piso pada Sabtu (06/04/2024).


Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman, S.H, S.I.K, M.M, CPHR, CBA, mengatakan pihaknya menerima informasi adanya wisatawan asing yang hilang di Sipiso-Piso sekitar pukul 11.30 WIB. 


Proses pencarian dan evakuasi korban dari TKP ke lokasi yang aman, dikatakan Kapolres cukup memakan waktu. 


Hingga akhirnya pada Minggu (07/04/2024) pukul 07.00 WIB tadi, korban berhasil dilakukan evakuasi.


Selanjutnya, korban dibawa ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan penanganan secara intensif oleh tim medis.


Dari hasil pengembangan di lapangan, Kapolres mengatakan tim mendapatkan ada beberapa petunjuk lain yang mengarah jika korban sempat mendapatkan tindak kejahatan.


Apalagi, dugaan penyerangan yang dialami oleh korban sempat dilaporkan korban ke tour guide yang mendampingi korban.


Melihat adanya dugaan tindak kejahatan, Kapolres mengatakan timnya masih terus melakukan pengembangan untuk mencari tau kebenaran kejadian yang dialami oleh korban. 


Hingga beberapa jam pasca korban berhasil dievakuasi, tim gabungan Polres Tanah Karo masih berupaya mengungkap sambil mengumpulkan barang bukti di lokasi kejahatan.(*/Red) 

Anak Bunuh Ayah dan Ibu Kandungnya di Mamasa, Pelaku Tewas Ditembak Polisi Karena Mengamuk

By On April 03, 2024




MAMASA, - Pasangan suami istri bernama Leppa Assa (70) dan Bue (66) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, tewas dibunuh oleh anak kandungnya bernama Yohanis Jufri (42).


Polisi menyebut pelaku langsung kabur ke hutan usai menghabisi nyawa kedua orang tuanya.


"Bapaknya dengan mamanya (korban)," kata Kasi Humas Polres Mamasa Iptu Andi Panaungi, Rabu (3/4/2024)


Pembunuhan ini terjadi di Desa Tanete Batu, Kecamatan Messawa, Rabu (3/4). 


Andi mengaku belum mengetahui secara pasti kronologis kejadian ini, tapi kedua korban tewas dengan sejumlah luka akibat senjata tajam.


"Diparangi, tewas di rumahnya," katanya.




Sementara itu, Sekcam Messawa Lora Maya Oktavia yang berada di lokasi menyebut jika pelaku merupakan penderita gangguan jiwa. Dia menyebut jika pelaku baru saja dijemput pulang dari kampung istrinya karena mengamuk.


"Gangguan jiwa (pelaku). Dijemput dari kampung istrinya kemarin karena di sana sempat mengamuk," kata Lora Maya.


"Baru satu hari di sini sudah kejadian (pembunuhan),"sambungnya.


Tak berselang lama setelah kejadian pembunuhan, pelaku kemudian kembali dari pelariannya lalu mengamuk di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). 


Saat mengamuk, ia sempat melukai seorang warga dan Dokter yang hendak memeriksa korban yang sebelumnya ia bunuh.


Polisi kemudian mengambil tindakan untuk melumpuhkan pelaku. 


Namun, sesaat setelah dilumpuhkan ia masih mengamuk, hingga polisi harus bertindak tegas, pelaku kemudian tewas di tangan polisi setelah dihadiahi timah panas.(*) 

Kapolda Banten Akan Tindak Tegas Pelaku Pengeroyokan Ustadz

By On April 03, 2024



Serang - Ditengah kesibukan Kapolda Banten Banten Irjen Pol Abdul Karim membesuk Muhi seorang ustadz asal Kabupaten Pandeglang yang menjadi korban pengeroyokan.


Kapolda Banten didampingi Wakapolda Banten Brigjen Pol H. M. Sabilul Alif serta PJU Polda Banten.


Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat dalam menangani kasus tersebut. “Polda Banten bergerak cepat meredam situas di wilayah Baros, berkaitan dengan peristiwa dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum bank keliling terhadap salah satu tokoh masyarakat,” katanya.


Kapolda Banten mengatakan pihaknya bersama unsur masyarakat lainnya akan menindak tegas terhadap para pelaku pengeroyokan. “Tim Polda Banten dan Polres Pandeglang bersama tokoh masyarakat dan ulama setempat telah sepakat menyelesaikan masalah ini dengan jalur hukum. Kami meminta warga untuk tenang dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Serahkan kasus ini kepada kami. Kami akan melakukan tindakan hukum tegas terhadap para pelakunya,” kata Abdul Karim.


Abdul Karim menegaskan, Polda Banten tidak mentolerir tindakan para pelaku yang mengganggu Harkamtibmas ditengah bulan Ramadhan. “Perlu kami tegaskan, Polda Banten tidak mentolelir tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan masyarakat. Apalagi di bulan suci Ramadan ini. Banten secara umum kondusif dan saat ini warga sedang menjalankan ibadah puasa dengan khusuk. Kami ingatkan, jangan coba-coba merusak kondusifitas Banten, kami akan melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang mengganggu kantibmas. Sekali lagi, serahkan dan percayakan kasus ini kepada kami,” tegasnya. 


Abdul Karim mengapresiasi tokoh ulama dan masyarakat yang mampu meredam situasi dan mempercayakan masalah ini kepada kepolisian dan meredam peristiwa ini tidak melebar ke mana-mana. “Kami mengapresiasi tokoh ulama dan masyarakat Pandeglang yang mampu meredam situasi dan mempercayakan masalah ini kepada kepolisian dan meredam peristiwa ini tidak melebar ke mana-mana.  Hal ini merupakan salah satu komitmen kerjasama antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Banten,” tutup Kapolda (*/Red) 

 Ini Kronologi Terungkapnya Kematian Iwan Sutrisman Telambanua Eks Casis TNI AL Dibunuh Serda Pom Adan Serta Keluarga Dikuras

By On Maret 30, 2024





NIAS, -- Bahwa pada hari Jumat, 29 Maret 2024, telah didapatkan informasi tentang pembunuhan terhadap saudara

Nama : Iwan Sutrisman Telaumbanua. Warga

Desa. Lahusa Idanotae. Kec. Idanotae. Kab. Nias selatan

Mantan casis TNI AL gel II tahun 2022.


Adapun informasi awal yang di peroleh sebagai berikut :


1. Pada saat pendaftaran  calon Bintara TNI AL di Lanal Nias Antonius Paiman Telaumbanua saudara dari Iwan Sutrisman Telaumbanua menjumpai Serda Pom Adan yang sebelumnya telah saling mengenal di Gunungsitoli menanyakan kepada Serda Pom Adan apakah ada jalur yang bisa membantu meluluskan saudara Iwan Telaumbanua dan Serda Adan menyampaikan bisa membantu meloloskan dengan jaminan uang sebesar kurang lebih 200.000.000 ( Dua ratus juta rupiah).


2. Pada saat mengikuti seleksi bintara gelombang II tahun 2022 Iwan Sutrisman tidak lulus (TMS) namun serda Adan menyarankan untuk mengikuti tes di Padang


3. Pada tanggal 16 Desember 2022 Serda Adan mendatangi rumah keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua di Desa Lahusa Idanetae dan menyampaikan kepada keluarga agar Iwan Sutrisman Telaumbanua di bawa ke Padang untuk mengikuti seleksi di sana.


 yang akan di bantu oleh Omnya/Paman Serda Adan yang berdinas di Lantamal II Padang dan keluarga menyetujuinya dengan menanggung segala biaya perjalanan ke padang berangkat melalui pelabuhan Gunungsitoli. 


4. Pada tanggal 22 Desember 2022 Serda Adan mengirimkan foto Iwan Sutrisman kepada keluarga dengan mengunakan pakaian dinas lengkap dan kepala sudah di gundul dan menyampaikan bahwa Iwan Sutrisman sudah lulus dan akan mengikuti Pendidikan di Tanjung Uban serta meminta kepada keluarga agar mentransfer sejumlah uang. 


5. Pada pertengahan bulan April 2023 Serda Adan menghubungi pihak keluarga Iwan Sutrisman lewat WA agar menyiapkan burung murai batu sebanyak 2 ekor untuk di serahkan kepada Om/Paman yang berdinas di Padang dan keluarga Iwan Sutrisman membeli 2 ekor burung seharga 14.000.000 (empat belas juta rupiah)


6. Setelah keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua mendapatkan burung murai batu, lalu menghubungi serda Adan dan serda Adan datang kerumah untuk mengambil burung untuk di bawa ke Padang. 


7. Pada saat serda Adan datang mengambil burung murai batu di Desa Lahusa Idanetae serda Adan menyampaikan kepada keluaraga agar menghadiri pelantikan Iwan Sutrisman di tanjung Uban pada bulan September 2023.


8. Pada tanggal 03 September 2023 Serda Adan menghubungi keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua agar menghadiri pelantikan di tanjung Uban pada Awal bulan Oktober 2023 dan meminta uang untuk ongkos berangkat ke tanjung uban untuk turut menghadiri pelantikan sebesar 3.700.000 (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) 


9. Pada tanggal 03 Oktober 2023 Keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua berangkat dari Lahusa Idanetae menuju ke tanjung Uban sebanyak 4 orang untuk mengikuti acara pelantikan. 


- Ama Rohani Telaumbanua Kakek dari Iwan Sutrisman Telaumbanua

- Ama Pian Telaumbanua bapak Iwan Sutrisman Telaumbanua

- Ama Princes Telaumbanua Saudara

- Yanto Telaumbanua Abang Iwan Sutrisman Telaumbanua. 


10. Pada tanggal 06 Oktober 2023 Keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua tiba di tanjung Uban dan mengubungi Serda Adan menanyakan kapan hari pelantikan namun serda Adan menyampaikan kepada keluarga bahwa pelantikan di tunda sampai waktu yang tidak di tentukan karna Iwan Sutrisman Telaumbanua terpilih sebagai pasukan khusus Marinir. Sehingga kelurga menunggu kepastian selama 1 minggu di Tanjung Uban. 


11. Pada tanggal 15 Oktober 2023 keluarga kembali ke Nias dan tidak memperoleh kepastian pelantikan dan keberadaan Iwan Sutrisman Telaumbanua. 


12. Pada bulan Januari 2024 pihak keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua menjumpai Serda Adan di kantor Pomal Lanal Nias untuk mempertanyakan kepastian keberadaan Iwan Sutrisman Telaumbanua dan pelantikannya kapan akan di laksanakan namun serda Adan tidak memberikan kepastian kapan pelantikan dan juga dimana keberadaan Iwan Sutrisman Telaumbanua dan serda Adan akan bertanggung jawab penuh kepada keluarga untuk Iwan Sutrisman Telaumbanua. 


13. Pada tanggal 05 Februari 2024 Keluarga kembali kembali menjumpai Serda Adan di Mess Pomal Lanal Nias Serda Adan meminta uang kepada keluarga sebesar 1.450.000 (satu juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) untuk uang pulsa menghubungi letingnya yang berada di pendidikan namun keluarga tidak bisa juga berkomunikasi dengan Iwan Sutrisman Telaumbanua. 


14. Pada tanggal 25 Maret 2024 pihak keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua menghubungi Pgs.Dan posal Lahewa dan melaporkan permasalahan tersebut untuk mendapatkan informasi keberadaan anaknya yang tak kunjung dapat dihubungi selama kurang lebih satu Tahun tiga bulan. 


Pada tanggal 27 Maret 2024 pihak keluarga memutuskan melapor kejadian tersebut di Lanal nias untuk mengetahui keberadaan anaknya. 


Dari hasil laporan tersebut pihak Lanal nias melakukan penangkapan dan penahanan terhadap saudara, 

Nama : Adan Aryan marsal

Pkt : Serda/ Nrp. 131873

Jabatan : Baur Hartib

Kesatuan : Puspomal


Setelah diadakan Pemeriksaan di dapat keterangan Sebagai Berikut. 


- Pada tanggal 28 Maret 2024 Sekira pukul 08.41 Wib, berdasarkan pengakuan dari Serda Pom Adan di Denpom Lanal Nias, bahwa benar pada tgl 24 Desember tahun 2022 sekira pukul 17.30 Wib Serda Pom Adan bersama seorang teman nya a.n sdr Alvin telah membunuh saudara Iwan Sutrisman Telaumbanua dengan cara ditusuk dibagian perut dengan menggunakan pisau sebanyak 3/4 (tiga/empat) kali, didaerah Talawi Sawahlunto, kemudian mayatnya dibuang dijurang dangkal dekat dengan lokasi penusukan.


Informasi tersebut berdasarkan pengakuan dari Serda Pom Adan. 


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *