Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Menko PMK dan Menhub Gelar Rakor Terbatas Bahas Urai Kepadatan Masa Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak



Cilegon - Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi terbatas, sekaligus peninjauan dan pemantauan layanan arus mudik lebaran tahun 2024 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon- Banten, Minggu (7/4/2024). 


H-4 Lebaran 2024, tercatat 150.680 orang dan 36.746 kendaraan, menyeberang dari Pulau Jawa menuju Sumatera.


"Kita akan mengambil kebijakan untuk sekarang ini, kapal dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, hanya untuk menurunkan penumpang, tidak ada menaikkan penumpang dari Pelabuhan Bakauheni, dan akan langsung kembali ke Pelabuhan Merak. Kemudian untuk layanan bongkar dan muat dilakukan hanya dari Pelabuhan Pelindo Ciwandan menuju Bakauheni atau Pelabuhan Pelindo Ciwandan menuju Panjang," ujar Menko PMK Muhadjir Effendi.


Menurut Menko PMK, pihaknya masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu. Mengingat saat ini trafik pemudik masih cukup tinggi. 


"Akan dilihat perkembangannya, sementara ini tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk layanan bongkar muat itu hanya dari Pelabuhan Ciwandan menuju Bakauheni, atau menuju Pelabuhan Panjang," ucap Muhadjir.


Selain itu, menurut Menhub Budi Karya, mengatakan, bahwa dalam mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak, pihaknya akan memaksimalkan pengoperasian Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang - Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik ketika terjadi kepadatan. 


“Kami maksimalkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Jadi akan dibuat rute menuju Pelabuhan Panjang, baik dari Pelabuhan Bakauheni maupun Pelabuhan Pelindo Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika menuju Pelabuhan Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Kota Bandar Lampung. Ini sangat positif," kata Budi Karya.


Selanjutnya, Budi Karya juga meminta kepada Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim, untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Over Load). Truk ODOL dinilai menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga memicu kepadatan. “Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda Banten, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap truk ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka menganggu perjalanan mudik kali ini," ujar Budi Karya.


Ditambahkan Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, mengapresiasi pengguna jasa yang telah mempersiapkan perjalanannya dengan baik dan telah membeli tiket sejak jauh hari melalui aplikasi Ferizy. "Kerjasama dari pengguna jasa membantu ASDP dan stakeholder terkait untuk memperlancar arus mudik lebaran ini. Kami juga sangat berterima kasih kepada pemudik motor yang telah dengan tertib mematuhi arahan petugas lapangan. Dengan demikian, kepadatan di Pelabuhan Pelindo Ciwandan, secara bertahap dapat terurai," ucap Ira.


Ira Puspdewi, mengakui terjadi dinamika pelayanan selama periode angkutan lebaran tahun 2024 ini, seiring tingginya antusiasme masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan kapal ferry, khususnya di lintasan tersibuk, Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. ASDP menerapkan kebijakan situasional terkait tiket ferry hingga tanggal 8 April 2024 telah habis terjual untuk semua golongan kendaraan baik layanan ekspress maupun reguler. "Dan kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan pengguna jasa untuk membeli tiket ferry sejak jauh hari, melalui aplikasi Ferizy atau mitra penjualan resmi, dan pastikan bertiket maksimal H-1 keberangkatan serta datang ke pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di tiket," jelas Ira.


Ira menambahkan, kepada seluruh pemudik yang telah tiba di tempat tujuan agar mengatur waktu perjalanan pulang sejak jauh hari dan menghindari kepulangan pada masa puncak arus balik. "Tiket ferry sudah dapat dibeli H-60, pastikan Anda beli tiket di aplikasi Ferizy, dan segera reservasi tiket pulang supaya tidak kehabisan kuota," kata Ira.


Saat ini telah diberlakukan sistem tunda (delaying system) sebagai langkah menyeimbangkan antara kapasitas pelabuhan yang tersedia dengan jumlah kendaraan yang masuk ke dalam pelabuhan. Sistem tunda ini diberlakukan hingga KM 12 guna mencegah penumpukan di area pelabuhan.


"Saya mengapresiasi semua stakeholder, Kapolda Banten, ASDP, Kapolres Cilegon, PT. Pelindo. Apresiasi juga saya sampaikan kepada rekan rekan awak media yang telah menyampaikan informasi kepada masyarakat," tutup  Menhub Budi Karya.(*/Red) 

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *