Penjual Obat Tramadol dan Hexymer di Kelurahan Mekar Mulya Kecamatan Panyileukan Luput Dari Pantauan APH

Bandung -Jabar || Peredaran gelap jenis narkotika jenis tramadol dan hexymer kian bebas di wilayah Kelurahan Mekar Mulya Kecamatan Panyileukan Kabupaten Bandung-Jawa Barat   (Minggu 28/01/2024).

Terlihat para pembeli dari anak dibawah umur hingga orang dewasa begitu antri seolah jajan warung makanan pada umumnya saja.

Saat awak Media mendatangi lokasi toko tersebut, penjaga toko asal Aceh membeberkan terkait usahanya.

" Usaha ini belum begitu lama, tapi lumayan lah bisa cukup untuk makan mah. Dan toko ini di kelola oleh AL (Inisial-red)" Bebernya.

Saat Awak Media mencoba konfirmasi terhadap atas nama AL untuk dimintai keterangannya, atas nama AL tidak merespon chatan WhatsApp dan Panggilan via WhatsApp.

Diduga para pengelola toko tramadol dan hexymer telah melanggar UU NO 17 Tahun 2023  Tentang Kesehatan pengganti atas perubahan UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Ada dugaan mereka tidak mengantongi izin edar dari Kemenkes dan BPOM, hingga demi mengejar keuntungan Golongan / Pribadi tidak mengindahkan aturan yang ada.

Dan diduga kegiatan transaksi usaha  terlarang tersebut selalu main petak umpet, hingga warga dan APH tidak mencium praktik haram yang sedang dijalaninya.

Menyikapi permasalahan yang ada, Agus Jefri Hunter selaku Satgas Nasional GIAN (Gerakan Indonesia Anti Narkotika) angkat bicara.

"Mereka para pengedar jenis narkotika golongan G bisa diproses sesuai perundang-undangan yang berlaku di negeri ini.

Hal ini sesuai dengan Pasal 435 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 5 miliar" Tuturnya.

Hingga terbitnya berita ini, pihak APH dan Kemenkes juga BPOM belum dimintai keterangannya, dan pihak pengelola Obat Tramadol dan Hexymer atas nama AL masih bungkam.

(Taswan)