Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Oknum Polisi Tembak dan Tusuk 2 Debt Collector di Palembang

By On Maret 24, 2024



PALEMBANG, - Seorang oknum polisi berinisial FI menyerang dua debt collector di halaman parkir PSX Palembang. Dua debt collector dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Palembang karena mengalami luka tusukan dan luka tembak.


Dari video yang beredar, terlihat oknum polisi tersebut emosi ketika dua debt collector datang hendak menagih cicilan kendaraan yang belum dibayar. “Pelaku (Aiptu FI) masih dalam pengejaran,” ungkap Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto, Sabtu (23/3/2024).


Diketahui keributan antara pelaku Aiptu FI dan dua orang korban bernama Deddi Zuheransyah (51) dan Robert Johan Saputra (35) terjadi di kawasan POM IX Palembang, sekitar pukul 14.00. Para pelaku diduga hendak menagih tunggakan cicilan mobil yang selama dua tahun tidak dibayar Aiptu FI.


Selanjutnya terjadi cekcok, kemudian Aiptu FI mengeluarkan senjata api miliknya dan mengancam menembak korban. 


Diduga istri pelaku yang saat itu turut terekam sempat mencoba menenangkan sang suami, hingga akhirnya Aiptu FI melepas tembakan tanpa peluru dengan jarak satu meter. 


“Sudah pa, sudah pa,” lerai sang istri. Usai memberikan tembakan, pelaku dan korban pun sempat bergelut sebelum akhirnya dipisahkan oleh istri pelaku.


Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan oknum polisi tersebut berdinas di unit Sabhara Polres Lubuklinggau.


Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto membenarkan kejadian dugaan penembakan tersebut. Dia menegaskan saat ini kepolisian tengah turun melakukan pemeriksaan.


Kedua debt collector yang menjadi korban penyerangan oknum polisi dilarikan ke rumah sakit Siloam Palembang. “Ya, untuk korban saat ini sedang ditangani oleh pihak rumah sakit," Ungkap Sunarto.(*/Red) 

Forkopimda Sumsel Bahas Kembali Penanggulangan Karhutla Dampak El Nino

By On November 03, 2023

Palembang, -- Dampak El Nino berkepanjangan menyebabkan kekeringan, sehingga tim penanggulangan Karhutla Provinsi Sumsel kesulitan mendapatkan air, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan pembahasan hal tersebut.


Pemadaman melalui water bombing selain membutuhkan waktu penerbangan yang lama untuk mendapatkan air, juga dibatasi SOP sehingga helikopter tersebut tidak bisa menjatuhkan air di lahan konsesi, oleh karena itu maka yang perlu diperkuat adalah upaya pemadaman melalui darat yang dikomandoi oleh Manggala Agni.


Saat mengunjungi Markas Manggala Agni Daops Sumatera XVII OKI pada hari Senin lalu (30 Oktober 2023), Kapolda Sumsel Irjen Pol Rachmad Wibowo menerima masukan perihal dibutuhkannya peralatan berupa ekskavator dan perlunya penambahan masa kerja tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang akan habis masa kerjanya pada tanggal 4 November 2023 mendatang.


Setelah menerima laporan dari Kapolda Sumsel, PJ Gubernur Sumsel DR Agus Fatoni menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel melalui BPBD Provinsi Sumsel akan meminta BNPB untuk memperpanjang masa kerja tim Teknologi Modifikasi Cuaca, dan pada hari Kamis (2 November 2023) akan mengirim tiga unit ekskavator untuk memperkuat tim Manggala Agni Daops Sumatera XVII OKI. 


Masing-masing ekskavator tersebut akan dikirim dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel sebanyak satu unit yang akan digunakan untuk membangun sekat bakar, dan dua unit akan dikirim oleh dinas PSDA Provinsi Sumsel untuk normalisasi kanal yang akan dialiri air yang dipompa dari Sungai Komering ke lokasi titik api sepanjang 18 kilometer.


Ditempat terpisah, Kepala PPI Manggala Agni Sumatera Daops XVII Sumatera, Ferdian Krisnanto mengatakan bahwa perlunya penekanan kepada masyarakat untuk berhenti membakar lahan, karena upaya modifikasi cuaca melalui hujan buatan sangat kecil tingkat keberhasilannya bilamana tidak terbentuk awan hujan.


"Sedangkan terbentuknya awan ini membutuhkan penguapan air atau evaporasi, dan evaporasi tidak bisa terjadi bilamana udara dipenuhi asap Karhutla," ucapnya.(AJ) 

[Berita Foto] Selamat, Kombes Reeza Herasbudi Kini Jabat Karo Ops Polda Sumatera Selatan

By On Juli 21, 2023




Palembang - Jabatan Karo Ops Polda Sumatera Selatan berganti, dari sebelumnya dijabat Brigjen Pol Kamaruddin yang kini  mendapat promosi penugasan di Lemhanas Polri, kemudian jabatannya kini digantikan oleh Kombes Pol Reeza Herasbudi, yang sebelumnya menjabat AKM bidang Brimob Korbrimob Polri Dikreg XLIX Sesko TNI T.A. 2022.


Tidak asing bagi awak media di Kota Serang dan Kabupaten Serang Banten, siapa Kombes Pol Reeza Herasbudi. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Satuan Brimob Polda Banten dan Komandan Resimen I Pasukan Pelopor Korbrimob Polri.


Perwakilan dari awak media (Nusi Bule, Bob Heri, Shauth Maressha M Munthe, Dedy, Supri Jawir, Agung OP, dan Yuli Cikande) yang berada di Kota dan Kabupaten Serang Banten mengucapkan selamat dan sukses kepada Kombes Pol Reeza Herasbudi atas kelulusan Dikreg XLIX Sesko TNI T.A. 2022 dan jabatan baru yang kini diemban sebagai Karo Ops Polda Banten. 


Kombes Pol Reeza Herasbudi menyambut ucapan tersebut, "Segala ucapan yang baik dan positif dari kawan kawan wartawan dan jurnalis di Kota Serang dan Kabupate Serang Banten, atas nama pribadi, saya ucapkan sama sama. Doakan saya agar senantiasa amanah dalam mengemban jabatan ini. Terima kasih, ya," ujar Kombes Pol Reeza Herasbudi kepada awak media via aplikasi percakapan, Jumat (21 Juli 2023).

(*/AG) 

Usai Beraksi, Empat Begal Sadis di Palembang Berhasil Ditangkap

By On Juni 18, 2022




Palembang, BhinnekaNews71.Com -- Usai menjalankan aksinya di depan kantor DPRD provinsi, empat begal sadis di Palembang malah berhasil ditangkap.


Keempat begal sadis tersebut masih berstatus sebagai pelajar. Salah satu dari keempat pelaku adalah sebagian kecil dari pelaku kelompok begal. Saat melancarkan aksinya, pelaku menggunakan senjata tajam.


Kapolsek IB l Kompol Roy Tambunan menjelaskan pihaknya sudah mengamankan empat pelaku begal sebagai pelaku masih dibawah umur. 


"Pelaku saat membegal menggunakan senjata tajam dan melukai korban," ujar Roy, Sabtu (18/6/2022).


Dari keterangan pelaku, baru kali ini mereka membegal. Namun, pihak kepolisian tidak percaya dan akan mengembangkan kasus ini. 


Salah satu pelaku mengatakan dirinya hanya diajak pelaku lainnya untuk membegal. 


"Saya diajak, tapi saya yang harus mengambil motor korban," kata pelaku.bv24(Red) 

Pria Pedofil di Palembang Cabuli 18 Anak dengan Iming-iming Uang Rp 5 Ribu

By On Juni 15, 2022

Palembang, BhinnekaNews71.Com -- Pria bernama Muhammad Gunawan alias Gugun (30 tahun) di Palembang ditangkap polisi usai dilaporkan atas kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.


Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol M Ngajib melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, mengatakan tindakan asusila yang dilakukan Gugun ini sudah dilakukan terhadap 18 korban yang berusia 5-8 tahun.


"Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur ini terungkap setelah adanya laporan dari tiga orang tua korban," katanya, Rabu (15/6).


Tri bilang, aksi tersebut terakhir dilakukan Gugun di sebuah rumah kosong di kawasan Kelurahan Sungai Selincah, Kecamatan Kalidoni, pada Selasa (7/6) sekitar pukul 14.00 WIB. Adapun modusnya, Gugun ini mengiming-imingi korban dengan uang Rp 5 ribu.


"Korbannya anak perempuan. Modusnya sama semua, pelaku memanggil korban yang sedang bermain ke dalam sebuah rumah kosong, lalu diiming-imingi uang," katanya.


Sementara itu, Muhammad Gunawan, mengakui telah melakukan tindakan cabul dan memang memiliki ketertarikan seksual kepada anak-anak dan menganggap mereka lebih mudah dibujuk. Terlebih, dirinya juga belum memiliki istri.


"Sudah belasan kali saya lakukan, caranya sama dengan iming-iming uang," katanya.bv24(Red) 

 Kapolda Sumsel Minta Maaf ke Rakyat RI Soal Rp 2 T Akidi Tio

By On Agustus 05, 2021


Foto: Saat Keluarga Akidi Tio menyerahkan Bantuan Rp2 T Secara Simbolis kepada Polda Sumsel beberapa waktu lalu.



PALEMBANG - SUMSEL, BHINNEKANEWS71.Com - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Inspektur Jenderal Eko Indra Heri meminta maaf atas  polemik rencana pemberian bantuan sebesar Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 yang menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Eko di Gedung Promoter Polda Sumsel, Kamis (5/8) didampingi Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi.

"Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu," ujar Kapolda.


Eko mengungkapkan, polemik bermula saat dirinya dihubungi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy dan dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya. Saat itu Eko mendapatkan informasi bahwa keluarga mendiang Akidi akan memberikan bantuan kepada masyarakat Sumsel terkait penanganan pandemi.

"Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya karena percaya dengan pemberian bantuan tanpa mengecek uang yang dijanjikan dulu sebelumnya," ujar dia.

Kapolda Sumsel saat itu, dirinya hanya mendapat kabar jika uang yang dijanjikan sedang diproses. Namun hingga saat ini uang tersebut sampai saat ini belum ada kejelasan.

"Saat itu saya sebagai kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini. Uangnya diminta dikawal transparansinya," ungkap dia.

Eko mengaku tidak mengenal anak bungsu Akidi Tio, Heriyanty. Dirinya hanya mengenal mendiang Akidi Tio saat bertugas di Palembang. Sedangkan mendiang anak sulung Akidi, Johan dikenalnya saat menjabat Kapolres Aceh Timur.

Dirinya meminta kepada seluruh pihak untuk menghilangkan seluruh kegaduhan ini dan kembali konsentrasi ke penanganan Covid-19 di Sumsel.

"Saya minta maaf khususnya kepada Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat. Terutama Forkompinda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem. Saya sebagai manusia biasa memohon maaf. Ini terjadi akibat ke tidak hati-hatian saya," ujar dia. (*/red)



Polda Sumsel: Anak Akidi Tio ke Polda Jelaskan Soal Bilyet Giro

By On Agustus 02, 2021

Foto: Kabid Humas Polda Sumsel

PALEMBANG - SUMSEL, BHINNEKANEWS71.Com - Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro menyebut anak Akidi Tio, Heriyanti, telah menjadi tersangka terkait sumbangan Rp 2 triliun. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi kemudian menyampaikan pernyataan berbeda.

"Statusnya saat ini masih proses pemeriksaan. Belum (tersangka) " kata Kombes Supriadi, menjawab pernyataan soal Dirintel Polda Sumsel yang menyebut Heriyanti sudah menjadi tersangka di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021).

"Ini kan direncanakan akan diserahkan melalui bilyet giro. Sehingga, pada waktunya, bilyet giro ini belum bisa dicairkan. Kenapa? Karena ada teknis yang harus diselesaikan," ucapnya.Dia kemudian menjelaskan keperluan Heriyanti datang ke Polda Sumsel. Menurutnya, Heriyanti datang untuk menjelaskan soal bilyet giro terkait pencairan dana Rp 2 triliun itu.

Dia mengatakan Polda Sumsel mengundang Heriyanti untuk memberi penjelasan. Dia mengatakan tak ada penangkapan terhadap anak Akidi Tio itu.

"Kita tidak menangkap ibu Heriyanti. Tapi kita mengundang untuk datang ke polda untuk memberikan klarifikasi terkait dengan rencana penyerahan dana uang Rp 2 T melalui bilyet giro. Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Pak Dirkrimum terkait dengan rencana penyerahan bantuan sebanyak Rp 2 T tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kalau tidak ada kendala bisa diselesaikan pemeriksaannya," tuturnya.

Dalam jumpa pers itu, Dirintel Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro menyebut Heriyanti sudah jadi tersangka.Sebelumnya, Dirintel Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro hadir dalam konferensi pers bersama di Palembang. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru juga berada di lokasi konferensi pers tersebut.

"Kita melakukan upaya penegakan hukum terhadap adanya polemik komitmen sumbangan COVID-19 yang ditujukan ke Kapolda Sumatera Selatan. Saat ini, tersangka inisial H sudah kita amankan dari lokasi," kata Kombes Ratno. (*/red)





Source: Artikel ini telah tayang sebelumnya di detik.com

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *