Kejar Target Demi Raup Keuntungan, Pembangunan Tembok Penahan Tanah di Desa Sukamurni dan Desa Sentul Jaya di Duga Asal Jadi
Kabupaten Tangerang || Kegiatan yang sedang berlangsung yakni pembuatan tembok penahan tanah yang masuk di dua desa (Desa Sentul Jaya dan Desa Sukamurni) di Kampung Lobang Kaler Desa Sukamurni Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang yang sudah satu bulan lebih, kini menjadi sorotan. Selasa (16/12/2025).
Kegiatan di penghujung tahun 2025 dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Tangerang rupanya menyisakan pertanyaan besar dan pekerjaan rumah, di mana Pengawas Kegiatan dalam proyek tersebut ?
Penelusuran awak Media bersama aktivis Kabupaten Tangerang, saat mendatangi lokasi. Beberapa kejanggalan nampak jelas, namun semua itu rupanya tidak menjadi perhatian / atensi serius bagi para pelaksana dan pengawas dari pihak SDA.
Kejanggalan yang menjadi sorotan adalah ;
1.Tidak dalamnya saat penggalian pondasi.
2.Penyusunan batu yang tidak rapat dengan adukan pasir dan semen sehingga nampak banyak lobang yang menganga.
3.Air mengalir dari celah lobang pasangan batu yang sudah dipasang, yang bersumber dari sawah ke saluran irigasi, padahal tujuan pembangunan TPT menahan tanah dan air agar aliran air menjadi lancar dan kualitas TPT menjadi kegiatan prioritas.
4.Pengawas jarang terlihat di lokasi dan melakukan monitoring / pengawasan terhadap kegiatan secara berkala.
5.Papan kegiatan sebagai wahana sarana Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tidak ada di area kegiatan.
Padahal itu acuan yang sangat penting agar publik dapat mengakses serta mengetahui jenis kegiatan, volume kegiatan, anggaran kegiatan, waktu lama kegiatan / kalender.
Awak Media melakukan konfirmasi dengan salah satu pekerja asa Mauk, mereka menyebutkan bahwa kegiatan tersebut punya H Jamil asal Kronjo.
Aktivis Kabupaten Tangerang Amar Deki melakukan konfirmasi pada Kadis DBMSDA Kabupaten Tangerang, terkait beberapa kejanggalan yang diperoleh.
Namun alih-alih memberikan jawaban yang mendewasakan, justru jawaban tersebut terkesan nyeleneh.
Saat di sampaikan terkait kegiatan dan sejumlah kejanggalan.
Jawaban Kadis DBMSDA "Kalau roboh betulin susah amat pa" jawabnya seolah tidak punya beban.
Namun ketika ditanya ulang, apakah menurut Pak Kadis di benarkan kegiatan tersebut sesuai beberapa point yang disampaikan. Kadis DBMSDA tidak dapat memberikan statementnya.
Diduga bobroknya rasa tanggung jawab, sehingga dari pimpinan hingga bawahan terkesan asal-asalan.
Bahkan sempat terjadi pemberitaan beberapa bulan ke belakang terkait kegiatan TPT wilayah Kecamatan Jayanti yang ambruk /roboh, karena pasangan pondasi yang tidak kuat sehingga menyita perhatian / sorotan.
Publik berharap setiap kegiatan yang berlangsung perlunya monitoring secara berkala, agar setiap kegiatan selalu menghasilkan mutu yang baik demi kepuasan bersama. Jika dari awal saja banyak kejanggalan, seharusnya pihak berwenang segera berbenah.
Amar Deki angkat bicara sebagai aktivis Kabupaten Tangerang " Saya berharap setiap kegiatan perlu diawasi dengan baik, jangan hanya duduk di kursi kantor dengan ruang AC, coba lakukan pengawasan secara baik. Jangan sampai kegiatan yang di biayai oleh pajak masyarakat menghasilkan kualitas yang buruk" ujarnya.
(Taswan)

Posting Komentar