JSIT Indonesia Wilayah Banten gelar Muswil ke 6 di Kota Serang
SERANG, -- Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Banten melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 6 yang berlangsung selama dua hari, pada hari tgl 21 Desember 2025, bertempat di Hotel LeDian, Serang.
Muswil ke-6 JSIT Indonesia Wilayah Banten mengusung tema “Berkolaborasi dan Berinovasi: Kolaborasi Kuat, Inovasi Hebat, Sekolah Bermartabat.” Kegiatan pembukaan dihadiri oleh unsur yayasan, kepala sekolah, guru, serta siswa dengan peserta mencapai 150 orang.
Kegiatan muswil ini juga di hadiri oleh Gubernur Banten Andra Soni, S.M., M.AP., Ketua Majelis Tinggi JSIT Indonesia, Prof Dr Sukro Muhab, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Dr. H. Jamaluddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang H. Ahmad Nuri, Kabid Paud K3P Dedi Mawardi, S.Pd, M.A.P. dan Dekan FKIP Unitrta Bapak Dr. H. Fadhulloh.
Dalam sambutannya, gubernur Banten Andra Soni berharap kontribusi JSIT Indonesia wilayah Banten mendukung peningkatan pendidikan Banten.
"Saya merasa bahwa JSIT Banten semakin berkembang. Mudah-mudahan semakin banyak prestasinya. JSIT Banten membantu keberhasilan pendidikan yang muaranya adalah pembangunan."
Andra Soni juga meminta dukungan JSIT Indonesia wilayah Banten untuk menyukseskan program sekolah gratis yang di gulirkan pemerintah Banten.
"Pemerintah provinsi Banten menggulirkan sekolah gratis Mei 2025 lalu. Kurang lebih sekitar 814 sekolah yang bekerjasama dengan kita. Kami butuh masukan dari JSIT Banten apa kira-kira yang harus kita warnai dan kita perbaiki agar tujuan program sekolah gratis ini bisa sesuai cita-cita kita bersama."
Ketua Pelaksana Muswil ke-6, Kurniawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa Musyawarah Wilayah bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan ruang strategis untuk menyatukan langkah, menyelaraskan visi, serta memperkuat peran Sekolah Islam Terpadu dalam menjawab tantangan zaman.
“Melalui tema besar Berkolaborasi dan Berinovasi dengan subtema Kolaborasi Kuat, Inovasi Hebat, Sekolah Bermartabat, kami ingin menegaskan bahwa kemajuan Sekolah Islam Terpadu hanya dapat terwujud apabila kita berjalan bersama, saling menguatkan, dan terus berani berinovasi tanpa meninggalkan nilai serta jati diri,” ujarnya.
Muswil ke-6 JSIT Indonesia Wilayah Banten diramaikan dengan berbagai rangkaian kegiatan, di antaranya lomba siswa dan lomba guru sebagai ruang apresiasi dan aktualisasi potensi warga sekolah, seminar pendidikan bagi guru sebagai ikhtiar penguatan kapasitas dan profesionalisme pendidik, serta seminar parenting sebagai bentuk sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik generasi.
Selain itu, dilaksanakan pula Focus Group Discussion (FGD) Yayasan Pengelola Sekolah Islam Terpadu, persidangan Muswil sebagai forum pengambilan keputusan strategis organisasi, serta penggalangan dana kemanusiaan sebagai wujud kepedulian dan solidaritas bagi saudara-saudara terdampak bencana di Sumatera dan untuk rakyat Palestina.
Muswil ke-6 telah menetapkan susunan Pengurus JSIT Indonesia wilayah Banten periode 2025-2029 sebagai berikut:
Ketua JSIT Indonesia wilayah Banten Kuserin S.HI, sekretaris Sudirman, bendahara Irmawati, ketua bidang 1 Wirdamayanti, ketua bidang 2 Dwi Saktiawan, ketua bidang 3 Sulkiyah, dan ketua bidang 4 Kurniawan Sulaeman.
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Banten terpilih, Kuserin berharap dukungan dari banyak pihak untuk menjalankan amanah pengurus mendatang.
"Kedatangan Bapak gubernur ini sinyal dukungan untuk JSIT Indonesia wilayah Banten. Mudah-mudahan JSIT terus mendapatkan arahan dari gubernur, kepala dinas dan yayasan serta sekolah sehingga kita terus berkolaborasi untuk menciptakan generasi bangsa yang lebih hebat," ujarnya.
Sementara itu, sambutan dari JSIT Indonesia disampaikan oleh Bendahara Umum JSIT Indonesia, Siti Masruroh, S.E., M.Si. Ia menjelaskan bahwa Muswil dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya penguatan tata kelola organisasi.
“Muswil ini diserentakkan karena merupakan bagian dari langkah pengurus pusat dalam menata masa kepengurusan organisasi. Periode kepengurusan saat ini akan berakhir pada 2025 dan ke depan akan diserentakkan hingga 2029, dengan sistem dan standar yang ditetapkan oleh pusat, termasuk pengaturan teknisnya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pada waktu yang bersamaan, Muswil JSIT juga dilaksanakan di wilayah NTB dan Papua.
Lebih lanjut, Siti Masruroh menegaskan bahwa pengurus pusat memiliki visi dan misi yang harus dihidupkan di tingkat wilayah, untuk kemudian disosialisasikan hingga ke para pelaksana di satuan pendidikan, khususnya kepala sekolah dan guru.
“Tidak ada pengurus JSIT tanpa sekolah, dan tidak ada JSIT tanpa guru. Kita semua bersama-sama memajukan pendidikan Islam. Karena itu, penting bagi kita untuk meluruskan niat dalam menjalankan setiap program,” pungkasnya.(*/Red)

Posting Komentar