Kabupaten Tangerang|| Beredarnya berita terkait bendera merah putih yang sobek masih terpasang beberapa hari lalu, di SMPN 3 RAJEG Kabupaten Tangerang. Bahkan beredar luas menyebar ke publik. (Minggu 06/10/2024).
Awak Media meminta tanggapan kepada Kepala Sekolah SMPN 3 Rajeg, perihal bendera merah putih yang sobek dan terpasang di dekat gerbang pintu masuk, sebagai lambang kedaulatan tertinggi di negara tersebut.
Namun Kepala Sekolah seolah cuek dan masa bodoh tidak menanggapi pertanyaan awak Media, juga mengabaikan panggilan via WhatsApp.
Diduga Kepala SMPN 3 RAJEG tidak memiliki wawasan pengetahuan yang mumpuni, akan peran tugas pokok sebagai Kepala SMPN 3 RAJEG.
Kepala sekolah memiliki peran sebagai pemimpin di sekolahnya dan bertanggung jawab dan memimpin proses pendidikan di sekolahnya, yang berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, peningkatan profesionalisme guru, karyawan dan semua yang berhubungan dengan sekolah dibawah naungan kepala sekolah.
Dengan adanya pembiaran sang saka bendera merah putih yang sobek masih terpasang dekat dengan pintu gerbang masuk, diduga Pihak SMPN 3 RAJEG telah merendahkan harkat martabat para pejuang kemerdekaan.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang harus segera mengambil langkah yang tepat dan terarah, agar kejadian ini jangan sampai terjadi kembali di wilayah Kabupaten Tangerang dan mencoreng nama dunia pendidikan (sekolah-red).
Karena sangat ironis sekali, baru dua bulan berjalan Bangsa Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang ke -79. Kini pemandangan di SMPN 3 RAJEG seolah tidak ada penghuninya.
Padahal pesan Bung Karno sebagai Presiden Pertama Indonesia telah mengamanatkan untuk semuanya dalam pesan kalimat "KU TITIPKAN BANGSA DAN NEGERI INI KEPADAMU".
Artinya hargai perjuangan para pahlawan bangsa ini, yang telah susah payah dalam merebut kemerdekaan.
Isilah dengan hal-hal yang baik dan membanggakan serta mengharumkan nama bangsa tersebut.
Hingga tayangnya berita ini serta mengudara, Kepala SMPN 3 RAJEG masih tetap bungkam /tidak buka suara.
(Taswan)