Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
GEMA-HUTBA: Turut Mengenang Alm. Aldonny, Anggotanya yang Tewas Dikeroyok OTK, Tahun Lalu!

By On Maret 27, 2024




Bandung - Seperti yang telah kita baca dan saksikan bersama pada berita-berita yang dimuat di media masa beberapa bulan lalu mengenai meninggalnya seorang anak muda di Rancaekek Bandung, Lain tidak lain adalah Aldony(20) Ketua Devisi Media dan Advokasi GEMA-HUTBA, karena di keroyok OTK hingga tewas pada 30 Desember 2023 lalu. Kasusnya saat ini masih dalam penanganan pihak berwajib dan Polresta Bandung telah menetapkan 5 orang tersangka dan terancam 12 Tahun penjara. 


Saat dikonfirmasi awak media pada saat buka bersama GEMA-HUTBA di Bober Cafe kemarin, Ketua Umum: Asep Supriana membenarkan dan masih akan terus mengawal kasus ini hingga persidangan nanti dan mendapatkan keadilan untuk keluarga dan korban, kabarnya kasusnya sekarang sudah masuk ke kejaksaan dan tinggal menunggu proses peradilan untuk para pelaku. 


"Kami pengurus inti GEMA-HUTBA, Gerakan Mahasiswa dan Aktivis Ilmu Hukum Universitas Terbuka Bandung, Turut berbelasungkawa dan berdukacita,  mengenang saudara kita  Aldony, Semoga diterima amal ibadahnya dan kita akan terus perjuangkan hingga titik darah penghabisan untuk keadilan saudara kita" ucapnya.


Dalam hal ini GEMA-HUTBA Mengambil sikap dan berharap keadilan harus bisa ditegakan oleh para penegak hukum sehingga apa yang diharapkan oleh keluarga korban bisa tercapai untuk sebuah keadilan.


Sebelumnya, dukungan doa yang digelar di Bober Cafe Bandung pada Minggu(24/3/24) turut dihadiri 70 Mahasiswa dan Aktivis Ilmu Hukum. Bukan hanya doa bersama saja, kegiatan ini juga dibarengi dengan buka bersama (bukber) yang dihadiri berbagai angkatan. Acara buka bersama ini bertemakan "Ber-GEMA" dan berslogan "Berbuka bareng sobat gema, bukan wacana tapi janji nyata!". 


Kegiatan buka bersama kemarin terpantau sangat meriah, lantaran kegiatan ini dilengkapi dengan berbagai kegiatan tambahan seperti games, quis, doorprize dan karoke. (RK) 

Satreskrim Polres Serang Lakukan Olah TKP dan Evakuasi Penemuan Mayat Tanpa Identitas

By On Maret 25, 2024

 



SERANG, - Pria tanpa identitas ditemukan tergeletak tewas bersimbah darah di pinggir jalan jalan inspeksi Kampung dan Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Senin (25/3/2024).


Personil Polsek Tanara dan Satreskrim Polres Serang masih menyelidiki identitas serta penyebab tewasnya korban. Untuk proses penyelidikan lebih lanjut, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara di Kota Serang untuk pemeriksaan medis.


Kasihumas Polres Serang AKP Dedi Jumhaedi menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan Maksum (40 tahun) dan Rizal (18 tahun) warga setempat yang kebetulan melintasi lokasi sekitar pukul 03.00.


"Oleh kedua warga ini, penemuan mayat selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Tanara," ungkap Dedi Jumhaedi kepada Poskota.


Setelah mendapat laporan petugas Polsek Tanara bersama Tim identifikasi Satreskrim Polres Serang segera bergerak ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan, mayat pria tanpa identitas ini diduga merupakan korban pembunuhan.


"Ketika ditemukan, jasad korban tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi bersimbah darah yang diduga akibat luka pada bagian kepala," terang Kasihumas.


Meski demikian, pihaknya belum mengetahui penyebab kematian korban. Untuk proses penyelidikan, jasad korban yang dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Banten. "Rencananya jasad korban akan diautopsi," kata Kasihumas.


Dedi Jumhaedi mengatakan bahwa korban yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun ini bukan merupakan warga setempat karena tidak ada satu wargapun yang mengenali korban.


"Diduga bukan warga setempat. Kami mengimbau jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera melapor ke kantor polisi terdekat," imbau Kasihumas.(*/Red) 

Rafli Fikar Oktadi Butuh Uluran Tangan Dari Para Dermawan Untuk Pengobatan

By On Maret 24, 2024

 



Serang, -- Jaring Garuda Nkri Kota Serang Banten-Rafli Fikar Oktadi (23) warga Kaloran Pena RT02/018 kelurahan Lontar Baru kecamatan Serang Kota Serang, butuh bantuan dari pihak dermawan  untuk biaya sakitnya. Sudah 7 tahun dia mengalami sakit tidak bisa melakukan aktifitas apapun.


Bahkan Siti Musfiha ibu Rafli menyampaikan bahwa pihaknya sudah berulangkali mencoba membawa anaknya ke rumah sakit.


"Saya sudah berapa kali datang ke rumah sakit pak tapi tiap kali datang selalu saja disuruh balik. Sedangkan saya sudah benar - benar kehabisan uang  buat beli pempres segala macam pak. Saya selalu berharap ada yang bisa bantu anak saya untuk pengobatan nya pak," paparnya.


Sementara itu, Rahmat Syaiful ketua GPPAM DPC Kota Serang berharap ada instansi - instansi yang tersentuh dengan persoalan ini. "Selain itu kami juga berharap ada masyarakat yang mau rendah hati untuk mengulur tangannya untuk Rafli," ujarnya.


"Kami harap ada instansi yang tersentuh dengan persoalan ini, dimana ada seorang anak yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan dan uluran tangan mereka," harapnya. (Rudini)

Pajero Seruduk Mobil Towing Tewaskan 2 Orang di Jembatan Tokyo Kosambi, Kapolres: Pengemudi Sudah Diamankan

By On Maret 23, 2024




TANGERANG -- Kecelakaan tragis melibatkan Mitsubishi Pajero, dengan mobil towing yang hendak menaikan mobil Toyota Yaris terjadi di Jalan MH Thamrin, Jembatan Tokyo PIK 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang. 


Insiden tersebut mengakibatkan seorang security kawasan dan pengendara mobil towing meninggal dunia.


Dua orang meninggal dunia itu adalah security yang tengah membantu menaikan mobil (towing) ARS (28) dan sopir mobil towing JF (37). 


Sementara tiga security lain yang turut membantu T (31), JR (20), AG (34) dan sopir Pajero F (28) mengalami luka-luka parah dan  saat ini dirawat di rumah sakit Tzu Chi.


Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan peristiwa kecelakaan itu terjadi pada dinihari tadi, Sabtu (23/3/2024) sekira pukul 01.30 WIB.


"Benar, insiden lakalantas tersebut terjadi di arah Apartment Tokyo PIK 2 menuju kearah PIK 1. Diduga karena kurang konsentrasi Pengemudi Pajero B-999-FNY pada saat melewati turunan jembatan, sehingga menabrak mobil towing yang tengah menaikan mobil Yaris dibantu sejumlah security," kata Zain dalam keterangan resmi yang diterima wartawan. Sabtu (23/3/2024).


Menurutnya, kondisi jalan arah jembatan Tokyo daerah PIK itu merupakan jalan turunan. Penyebab pasti masih diselidiki.


Untuk dua orang meninggal dunia, sopir mobil towing B 9207 HP berinisial JF (37th) meninggal dunia di TKP. Lalu security ARS (28th) dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RS Tzu Chi Pantai Indah Kapuk (PIK). 


"Yang meninggal dunia dua orang karena mengalami luka serius, tiga korban lain (security,red) masih dilakukan perawatan di RS Budha Tzu Chi PIK," ungkapnya.


Lanjut Zain, Unit Gakkum Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota  saat ini masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab insiden tersebut. Pengemudi Pajero hanya mengalami luka lecet pada dagu dan tulang kering.


Pengemudi Pajero an FN bersama temannya saat ini sudah diamankan dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan intensif. 


"Untuk penyebab pasti, masih dalam proses penyelidikan unit Gakkum Sat Lantas. Sopir Pajero tersebut telah kami amankan untuk pemeriksaan mendalam," tukasnya.(*/Red) 

Bos dan Pembeking Obat Keras di Tambora Intimidasi Wartawan, Diancam Tembak dan Ditebas Celurit

By On Maret 21, 2024

Ilustrasi


Jakarta Barat, -- Beringas dan membabi buta,  Pemilik dan Oknum pembeking toko penjualan obat keras Golongan G, Jenis Tramadol Heximer ancam ingin menembak dan menebas dengan celurit para jurnalis yang sedang melakukan peliputan.

Berawal saat ingin dikonfirmasi, toko penjual obat Tramadol dan Heximer di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Rabu, (20/3/24).

Penjaga Toko bernama Frengky, warga yang mengaku dari Aceh tersebut menyarankan untuk Konfirmasi langsung kepada pemilik nya, dan awak media disuruh menunggu kedatangan Bos obat yang diduga ilegal tersebut.

Selang waktu, setiba bos obat beserta seorang rekannya berperawakan seperti oknum aparat langsung membabi buta mengintimidasi jurnalis dan mengancam akan meletuskan dan menebas dengan celurit, " Kalian maunya apa sih, jadi gimana, udah gemeter nih aku, tinggal aku lepaskan aja sekalian ini, ga beres beres kalian, anjing kalian ini, Aku ga pernah resehin kalian kayak mana, kayak apa segala macam tetek bengek terserah kan sama aku, tapi kalau sudah kayak gini ngelunjak lunjak sama aku, kumatikan kalian malam ini, ambil dulu celurit aku, ambilkan celurit aku dimobil, malam ini aku selesaikan, perang kita, ambilkan dalam mobil x pinta Oknum yang diduga pembeking tersebut kepada rekannya.

Dan kemudian, oknum bos dan beking tersebut langsung mengambil Celurit yang diduga sudah disiapkan didalam mobilnya, melihat situasi tidak kondusif, 3 jurnalis tersebut langsung meninggalkan lokasi, namun oknum tersebut mengejar sambil menenteng Celurit.

Merasa terancam jiwanya, wartawan langsung menghubungi Anggota Polsek Tambora, Iptu Dadang, namun tidak merespon, meski di lakukan telepon berkali-kali dan whatsapp tidak dijawab, dan selanjutnya saat ingin mendapatkan hak hukum, selanjutnya berkonsultasi dan melaporkan peristiwa pengancaman tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat melalui anggota reskrim yang piket dan menjelaskan bahwa hal yang dialami oleh jurnalis tersebut tidak memenuhi unsur pidana, dan menyarankan untuk membuat surat pengaduan tertulis kepada Kapolres Jakarta Barat.

Dalam waktu dekat, wartawan yang menjadi korban intimidasi dan pengancaman tersebut akan berkoordinasi dengan organisasi organisasi Pers yang berada di Jakarta dan Provinsi Banten, serta Organisasi LSM, untuk mendesak APH, agar Bos Obat serta oknum pembeking yang melakukan pengancaman di tangkap dan di proses sesuai hukum yang berlaku.

Perlu diketahui, dalam Pasal 18 ayat (1) UU Pers menyatakan, “Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00.

(Tim)

 Polda Banten Imbau Masyarakat, Waspada Cuaca Ekstrem Berdasarkan Info BMKG

By On Maret 15, 2024




Serang - Polda Banten menyampaikan imbauan  kepada masyarakat terkait waspada cuaca  ekstrem berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan perkiraan cuaca wilayah Banten berpotensi terjadi hujan sedang-Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada Jumat (15/03).


Dalam kesempatannya Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menjelaskan terkait hal tersebut. "Menurut BMKG, suhu udara pada Jumat 15 Maret 2024 di wilayah Banten hingga Tangerang berkisar 23 hingga 32 derajat celcius, dengan kelembaban 70-95 persen," kata Didik.


Lebih lanjut, Didik menyampaikan bahwa Masyarakat di wilayah hukum Polda Banten diminta untuk berhati-hati akan pontensi bencana  alam yang disebabkan hujan terjadi pada hari ini.


"Berdasarkan informasi BMKG menjelaskan bahwa Potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang diperkirakan akan melanda sebagian wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Serang bagian barat dan selatan, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang bagian barat," ucap Didik. 


Terakhir Didik mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kondisi cuaca saat ini. Masyarakat juga diminta agar selalu memantau perkembangan informasi cuaca, mengambil langkah-langkah keselamatan yang telah dianjurkan otoritas setempat.


“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca yang dapat berubah-ubah, kami juga mengingatkan bagi pengendara motor untuk memilih menepi ataupun berteduh saat terjadi hujan deras, faktor cuaca seperti ini dapat mempengaruhi kondisi jalan hingga berpotensi menjadi penyebab kecelakaan. Jadi harus lebih hati-hati karena ketika hujan lebat jalanan menjadi licin serta jarak pandang pun terbatas," tutupnya. (*/Red) 

 Tim Inafis Satreskrim Polres Serang dan Polsek Kragilan Olah TKP dan Evakuasi Penemuan Jasad Bayi

By On Maret 13, 2024





Serang - Warga Kampung Sait Masjid, Desa Cisait, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Rabu (23/3/2024), dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat bayi tersangkut sampah di saluran irigasi.


Saat ditemukan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut sudah dalam kondisi membusuk. Untuk proses penyelidikan, jasad bayi dilarikan ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan medis.


Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko melalui Kapolsek Kragilan Kompol Firman Hamid mengatakan, mayat bayi malang tersebut ditemukan oleh Sarani (65 tahun) warga setempat yang kebetulan melintas di jembatan bambu. 


Saat melintas, Sarani mencium bau busuk dan mendapati bau busuk berasal dari jasad bayi diantara tumpukan sampah. 


"Mayat bayi tersebut ditemukan tersangkut diantara sampah dalam kondisi sudah mengeluarkan bau," kata Firman kepada medua melalui Whatsapp. 


Menurut saksi yang menemukan, mayat bayi tersebut dalam kondisi telungkup dan tanpa busana. Kondisi jasad bayi tersebut juga dalam keadaan rusak dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.


"Menurut keterangan saksi - saksi, saat ditemukan mayat bayi tersebut tidak menggunakan busana serta posisi telungkup dan mayat bayi sudah dalam keadaan rusak serta membiru," kata Kompol Firman. 


Mayat bayi tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Untuk mengetahui penyebab kematiannya, jasad bayi malang tersebut dilakukan autopsi. 


"Mayat bayi itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi. Kasus temu mayat bayi masih dalam penyelidikan," tutur Kapolsek.(*/Red) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *