Adakan Acara Study Tour ke Luar Prov Banten, Jawaban Pihak Yayasan Hidayatul Ummah Terkesan Memaksakan Kehendak
![]() |
Kolase/ Kwitansi Cicilan Pembayaran Siswa/i "diblur" |
KAB TANGERANG, -- Kegiatan pelepasan /perpisahan di tempat menimba ilmu, yaitu Yayasan Hidayatul Ummah yang berlokasi di Jalan Pabuaran - Kubang Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, yang mana kegiatan para siswa/i dengan istilah study tour keluar wilayah menjadi sorotan dan perbincangan diantara wali murid serta masyarakat juga para aktivis sosial kontrol. Minggu 1 Juni 2025.
Pasalnya kegiatan tersebut diduga terkesan memaksakan kepentingan sepihak (Yayasan-red) tanpa memikirkan taraf ekonomi para wali murid yang ada.
Penelusuran beberapa narasumber wali murid yang identitasnya dirahasiakan demi keamanan menyebutkan di depan awak Media.
"Jujur saya merasa keberatan dengan adanya kegiatan study tour ini, walaupun sebelumnya diajak rapat. Saya bingung dan tidak bisa menolak apa-apa , karena bagi siswa-siswi yang tidak ikut tetap harus bayar walaupun dicicil, seolah memaksakan keinginan pihak sekolah " tuturnya.
Tak sampai disitu, awak Media menelusuri lagi wali murid yang anaknya akan berangkat ke Jogja namun belum bayar lunas.
Sebut saja Devi nama samaran wali murid seorang siswi yang ekonominya kurang mampu.
"Semua siswa dan siswi wajib bayar Rp 2,5 juta yang ikut kesana tapi yang gak ikut wajib bayar 2 juta dan bisa dicicil sampai lunas. Semula rencana ke Bandung, namun entah kenapa tiba-tiba berubah lagi katanya ziarah ke Jogja, jujur saya keberatan dalam ekonomi yang sedang sulit seperti ini bahkan saya sampai pinjem bank keliling padahal sebelumnya saya belum pernah pinjam kaya gituan (Bank harian-red), ungkap Wali murid.
Informasi tambahan yang di dapat dari narasumber lain yang notabene nya masih warga sekitar Desa Kubang Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang menyebutkan bahwa kegiatan MTs (Madrasah Tsanawiyah)akan berangkat tanggal 15 Juni dan SMA (Aliyah) tanggal 21 Juni 2025.
Awak Media waktu tanggal 8 Mei 2025 mencoba mendatangi pihak Yayasan untuk konfirmasi, namun kata salah satu Guru menyebutkan bahwa Kepala Sekolah dan Komite juga Ketua Yayasan sedang tidak ada, kalau bisa besok pagi-pagi kesini lagi.
Namun sayangnya ketika pagi-pagi tanggal 9 Mei 2025 awak Media mendatangi Sekolahan Yayasan Hidayatul Ummah untuk menggali keterangan demi keseimbangan informasi, sayangnya jawaban tersebut sama seperti hari kemaren.
Awak Media selalu berupaya mencari nomor Ponsel Ketua Yayasan.
Akhirnya setelah didapatkan nomor tersebut awak Media melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp Sabtu 31 Mei 2025 dan Minggu 1 Juni 2025.
Saat di konfirmasi ihwal study tour, ketua Yayasan angkat bicara .
"Waalaikumssalam ww
Acara pesantren kami
Tasyakur mufarokoh menjadi agenda rutin dengan khotmil Qur'an zikir dan sholawat
Dan agenda ziarah ke Makom orang Soleh di Cirebon.Dan besok ada musyawaroh lanjutan dengan wali santri untuk meluruskan" terangnya.
Ketika disinggung tujuan studi tour kenapa bisa berubah, semula ke Bandung lalu Ke Jogja kini malah beralih ke Cirebon.
Jawabnya (Ketua Yayasan) " Tidak berubah"
Ziarah santri setiap tahun sudah rutin tidak berubah, Kami dengan santri jiarah.
Semua itu santri dibawah naungan pondok pesantren, Kita bantu Bapak, Tidak harus bayar . Besok ada silaturahmi orang tua wali santri, Saya bersama wali santri dan santri saya.Waaslaikumusslam ww.
Beberapa kutipan kalimat percakapan via pesan WhatsApp yang dihimpun dalam satu alinea di atas sungguh bertolak belakang dengan pengakuan pihak wali murid dan siswa/i.
Apa sebenarnya yang terjadi dibalik semua pengakuan pihak ketua Yayasan Hidayatul Ummah dan keterangan wali murid ?
Hingga terbitnya berita ini, awak Media akan mencoba konfirmasi pada Kemenag bagian Pontren (Pondok Pesantren ) Kabupaten Tangerang untuk menyeimbangkan persoalan yang ada.
Apakah study tour keluar wilayah Provinsi tersebut dibenarkan atau tidak?
Media BhinnekaNews71.com dalam menayangkan berita ini sudah melakukan upaya konfirmasi, baik pada pihak wali murid maupun pihak ketua Yayasan serta dilengkapi rekam suara dan foto sebagai kelengkapan dalam penyampaian berita yang disuguhkan dan penayangan berita penuh pertanggung jawaban penulis. (Taswan)
Posting Komentar