Serang BhinnekaNews71.Com -- Penutupan jalan oleh pelaksana Proyek Pembangunan Jalan Binong – Junti yang berada di tiga Kecamatan yakni Pamarayan – Jawilan dan Cikande menuai persoalan baru terkait tidak adanya sosialisasi sebelumnya dengan warga pemakai jalan. Jum’at 17 Juni 2022.
Ketika dikonfirmasi media ini, melalui saluran telepon selulernya Kepala Desa (Kades) Pasir Kembang Saepudin mengatakan, saat ini dirinya sedang mengikuti bintek di cirebon, terkait persoalan penutupan jalan selaku kepala Desa ia hanya diberitahukan melalui surat bahwa akan ada pelaksanaan pembangunan saja tanpa dijelaskan secara rinci akan ada penutupan jalan.
"Saya lagi di Cirebon pak, lagi ada acara Bintek, adapun masalah mau ada penutupan sekaligus proses pengecoran jalan di Kampung Pasir Pudak Desa Pasir Kembang Kecamatan Pamarayan ga ada musyawarah dengan orang Desa, yang ada hanya surat pemberitahuan akan ada pengerjaan jalan mungkin itu tidak hanya pemerintah Desa yang dapat surat pemberitahuan ini, Kapolsek dan Koramil juga dapat, mungkin ada surat pemberitahuan, sekali lagi saya tekankan Pemerintah Desa tidak ada musyawarah, mungkin itu yang bisa saya sampaikan kan,” ungkap Kades Pasir Kembang.
Lain halnya ketika wartawan mencoba menanyakan kepada Maryanih Anggota DPRD Kabupaten Serang Dapil 2 dari fraksi Golkar, ia menjelaskan agar pekerjaan lebih cepat diselesaikan maka penutupan jalan sementara menjadi alternatif pelaksana dalam mengejar target pelaksanaan. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang sebelumnya sudah berkoordinasi dengan warga melalui pemerintahan setempat.
“Iya Kang benar sedang ada rehabilitasi jalan Binong Junti dengan panjang total 920 meter terbagi dalam 3 segmen. Dan terkait tutup jalur dengan tujuan agar pekerjaan dapat lebih cepat terselesaikan, Dinas PU sudah lebih dulu berkoordinasi untuk penutupan atau pengalihan jalan dan sudah dimusyawarahkan oleh masyarakat setempat dan semua setuju selama 21 hari sampai tanggal 7 juli mendatang ditutup menunggu umur beton siap dilalui kendaraan. adapun keluhan di masyarakat dimohon untuk bersabar sementara waktu saja, karena nantinya jalan bisa dilewati lebih baik dan aman lancar serta banyak manfaatnya,” beber Maryanih.
Terpisah, H. Sunjana, Tokoh masyarakat Kecamatan Jawilan yang juga Ketua Umum Ormas AliBaba ikut angkat bicara, ia dengan tegas mengatakan bahwa persoalan penutupan jalan ini jangan hanya memikirkan tentang kecepatan dan ketepatan waktu pelaksanaan saja yang hanya menguntungkan pemenang tender proyek, tetapi aspek perekonomian masyarakat juga harus dipikirkan karena banyak masyarakat yang memakai jalan ini jadi terganggu aktivitasnya.
“Kami mendukung sepenuhnya pembangunan infrastruktur yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Serang, terutama jalan Binong – Junti ini, tetapi kami sangat keberatan apabila akses jalan ini ditutup meski hanya sementara menunggu usia coran jadi layak digunakan, harusnya pihak pelaksana tidak menutup semua dan pekerjaan dilakukan secara bertahap dengan cara setengah badan jalan dulu dikerjakan seperti yang sudah – sudah jadi tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” ucapnya.
Lebih jauh Sunjana juga menyayangkan pihak Pelaksana yang kurang kooperatif dalam mensosialisasikan kegiatannya padahal dampak yang ditimbulkan dari penutupan akses jalan ini sangat besar mengingat banyaknya aktifitas ekonomi masyarakat yang ada disepanjang jalur ini.
“Disepanjang jalur ini banyak masyarakat yang usaha dari mulai berdagang dan usaha lainnya yang sangat bergantung dari hilir mudiknya masyarakat pemakai jalan, bayangkan saja kalau seharinya mereka mendapat penghasilan 100 ribu kalau dikali 21 hari kan jadi 2,1 juta kerugian yang ditimbulkan, jangan hanya berfikir kecepatan pekerjaan saja yang hanya menguntungkan pengusaha proyek jalan ini tetapi aspek ekonomi masyarakat juga harus dipikirkan,” pungkasnya. (AK/Red)
